Embun Pagi edisi 11 Februari 2019

💧💦 *EMBUN PAGI*💦💧
_*06 Jumadil Akhir 1440 H*_
_Senin, 11 Februari 2019_
*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
🌸
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang muslim ialah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Alloh.” (HR. Bukhori dan Muslim)
🍀
Allah SWT berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِينًا
“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.”
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 36)

* Via Al-Qur’an Indonesia http://quran-id.com

(QS. Al Ahzab:36)
*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*

Hijrah kepada Allah dan Rasulnya

🌷Hijrah Kepada Allah dan Rasul-Nya🌷

Oleh: Ari Wahyudi

Di dalam Risalah Tabukiyah, Imam Ibnul Qoyyim membagi hijrah menjadi 2 macam. Pertama, hijrah dengan hati menuju Alloh dan Rosul-Nya. Hijrah ini hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap orang di setiap waktu. Macam yang kedua yaitu hijrah dengan badan dari negeri kafir menuju negeri Islam. Diantara kedua macam hijrah ini hijrah dengan hati kepada Alloh dan Rosul-Nya adalah yang paling pokok.

Hijrah Dengan Hati Kepada Alloh

Alloh berfirman, “Maka segeralah (berlari) kembali mentaati Alloh.” (Adz Dzariyaat: 50)

Inti hijrah kepada Alloh ialah dengan meninggalkan apa yang dibenci Alloh menuju apa yang dicintai-Nya. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang muslim ialah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Alloh.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Hijrah ini meliputi ‘dari’ dan ‘menuju’: Dari kecintaan kepada selain Alloh menuju kecintaan kepada-Nya, dari peribadahan kepada selain-Nya menuju peribadahan kepada-Nya, dari takut kepada selain Alloh menuju takut kepada-Nya. Dari berharap kepada selain Alloh menuju berharap kepada-Nya. Dari tawakal kepada selain Alloh menuju tawakal kepada-Nya. Dari berdo’a kepada selain Alloh menuju berdo’a kepada-Nya. Dari tunduk kepada selain Alloh menuju tunduk kepada-Nya. Inilah makna Alloh, “Maka segeralah kembali pada Alloh.” (Adz Dzariyaat: 50). Hijrah ini merupakan tuntutan syahadat Laa ilaha illalloh.

Hijrah Dengan Hati Kepada Rosululloh

Alloh berfirman, “Maka demi Robbmu (pada hakikatnya) mereka tidak beriman hingga mereka menjadikanmu sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan di dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An Nisaa’: 65)

Hijrah ini sangat berat. Orang yang menitinya dianggap orang yang asing diantara manusia sendirian walaupun tetangganya banyak. Dia meninggalkan seluruh pendapat manusia dan menjadikan Rosululloh sebagai hakim di dalam segala perkara yang diperselisihkan dalam seluruh perkara agama. Hijrah ini merupakan tuntutan syahadat Muhammad Rosululloh.

Pilihan Alloh dan Rosul-Nya itulah satu-satunya pilihan

Alloh berfirman, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Alloh dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Al Ahzab: 36)

Dengan demikian seorang muslim yang menginginkan kecintaan Alloh dan Rosul-Nya tidak ragu-ragu bahkan merasa mantap meninggalkan segala perkara yang melalaikan dirinya dari mengingat Alloh. Dia rela meninggalkan pendapat kebanyakan manusia yang menyelisihi ketetapan Alloh dan Rosul-Nya walaupun harus dikucilkan manusia.

Seorang ulama’ salaf berkata, “Ikutilah jalan-jalan petunjuk dan janganlah sedih karena sedikitnya pengikutnya. Dan jauhilah jalan-jalan kesesatan dan janganlah gentar karena banyaknya orang-orang binasa (yang mengikuti mereka).

(Disadur dari majalah As Sunnah edisi 11/VI/1423 H)

🌸🍀

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel: muslim.or.id

Aqua Timez – Alones

Terjemahan Lirik


折れた淡い翼

Oreta awai tsubasa

Hancur, sayap yang pucat


君は少し靑すぎる空に疲れただけさ

Kimi wa sukoshi ao sugiru sora ni tsukareta dake sa

Kau hanya kelelahan di langit yang agak terlalu biru


もう誰かのためじゃなくて

Mou dareka no tame janakute

Bukan demi orang lain


自分のために笑っていいよ

Jibun no tame ni waratte ii yo

Tidak apa-apa tersenyum untuk diri sendiri


依然として忍び寄る孤独

Izen toshite shinobiyoru kodoku

Kesepian yang masih mengendap-endap


内側に灯る蝋燭

Uchigawa ni tomoru rousoku

Lilin yang menyala di dalam diri


賑わうパティー豪華なシャンデリアとは裏腹に

Nigiwau PAATII goukana SHANDERIA to wa urahara ni

Berbeda dengan pesta yang meriah dan Chandelier (tempat lilin) yang mewah


足りない言葉の

Tarinai kotoba no

Aku tidak cukup memiliki kata-kata


窪みを何で埋めたらいいんだろう?

Kubomi o nanide umetara iin darou

Apa yang harus aku isi dalam kekosongan?


もう分からないや

Mou wakaranai ya
Aku tidak tahu lagi


せめて夢の中で

Semete yume no naka de
Setidaknya di dalam mimpi


自由に泳げたら

Jiyuu ni oyogetara

Aku bisa bebas berenang


あんな空もいらないのに

Anna sora mo iranai no ni

Aku tidak membutuhkan langit lagi


昨日までのことを

Kinou made no koto o

Sampai hari kemarin


塗り潰さなくても

Nuritsubusanakute mo

Meskipun aku tak bisa mengulanginya


明日に向かえるのに

Asu ni mukaeru no ni

Aku masih berharap menyambut hari esok


折れた淡い翼

Oreta awai tsubasa

Hancur, sayap yang pucat


君は少し靑すぎる空に疲ただけさ

Kimi wa sukoshi ao sugiru sora ni tsukareta dake sa

Kau hanya kelelahan di langit yang agak terlampau biru


もう誰かのためじゃなくて

Mou dareka no tame janakute

Bukan demi orang lain


自分のために笑っていいよ

Jibun no tame ni waratte ii yo

Tidak apa-apa tersenyum untuk diri sendiri


劣等感との和解は

Rettoukan to no wakai wa

Penyelesaian dengan rasa rendah diri


簡単には叶わないさ

Kantan ni wa kanawanaisa

Tidaklah terwujud dengan mudah


自意識のてっぺんに居座る鏡が映す花びら

Jiishiki no teppen ni isuwaru kagami ga utsusu hanabira

Duduk di puncak kesadaran diri, cermin merefleksikan kelopak bunga


振り絞るように

Furishiboru you ni

Seperti mengumpulkan tenaga


汚れた愛を叫んでみるけれど

Kegareta ai o sakende miru keredo

Bagaimanapun aku meneriakkan cinta yang ternoda


もどかしくて

Modokashikute

Ini menyebalkan


巡る時の中で

Meguru toki no naka de

Di tengah waktu yang terus berputar


傷口はやがてかさぶたに変わって行く

Kizuguchi wa yagate kasabuta ni kawatte iku

Luka akan segera berubah menjadi keropeng


君はそれを待たず

Kimi wa sore o matazu

Kau tidak menunggu untuk itu


とても美しくとても儚げで

Totemo utsukushiku, totemo hakanage de

Kau sangat cantik, dan sangat rapuh


剥がれ落ちた痕の産毛のように

Hagare ochita ato no ubuge no you ni

Keropeng yang mengelupas seperti rambut yang melindungi kulit


陽だまりの中で震える祈り

Hidamari no naka de furueru inori

Doa yang bergetar di bawah sinar matahari


今は無理に誰かのことを愛そうと思わなくていいのに

Ima wa muri ni dareka no koto ai sou to omowanakute ii no ni

Tidak apa dirimu tidak berpikir mencintai seseorang secara terpaksa sekarang


時にこの世界は上を向いて歩くには少し眩しいすぎるね

Toki ni kono sekai wa ue o muite aruku ni wa sukoshi mabushii sugiru ne

Terkadang dunia ini agak terlalu menyilaukan ketika berjalan menatap ke atas


沈むように

Shizumu you ni

Seperti tenggelam


目を伏せると

Me o fuseru to

Saat mata melihat ke bawah


乾いた地面が涙を啜る

Kawaita jimen ga namida o susuru

Tanah yang kering menghisap air matamu


Why do we feel so alone anytime?

Why do we feel so alone anytime

Mengapa kita merasakan kesepian setiap waktu?


全てを受け止めなくてもいいよ

Subete o uketomenakute mo ii yo

Kau tidak harus mengambil semuanya


Why do we feel so alone anytime?

Why do we feel so alone anytime?

Mengapa kita merasakan kesepian setiap waktu?


こらえることだけが勇気じゃない

Koraeru koto dake ga yuuki janai

Bagaimanapun hanya bertahan saja bukanlah keberanian


Penyakit Hepatitis B

Hepatitis B adalah suatu penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh “Virus Hepatitis B” (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.[2] Virus ini dapat menyebar melalui darah atau cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi. Cara penyebaran penyakit ini antara lain:

1. Seorang bayi dapat terinfeksi dari ibunya selama proses kelahirannya.

2. Menyebar melalui kegiatan seksual.

3. Penggunaan berulang jarum suntik.

4. Transfusi darah yang terkontaminasi HBV.

Tahap sirosis hati

Klasifikasi virus:

  • Famili: Hepadnaviridae
  • Genus: Orthohepadnavirus
  • Spesies: Virus Hepatitis B

Pada mulanya virus ini dikenal sebagai “serum hepatitis” dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B telah menjadi endemik di China dan berbagai negara Asia.

Pencegahan Infeksi Hepatitis B dapat dilakukan dengan vaksinasi, di mana injeksi diberikan untuk membuat tubuh kebal terhadapnya. Direkomendasikan pada semua masyarakat untuk mendapat 3 vaksinasi (0, 1 bulan, dan 6 bulan) terutama ketika masih bayi untuk memberikan proteksi yang baik terhadap virus ini. Bagaimanapun, vaksinasi hanya memberikan proteksi maksimal sekitar 90 persen, dan tidak menyingkirkan sama sekali risiko infeksi.

Sebagian orang yang mengalami infeksi akut virus ini dapat dengan cepat mengalahkan virusnya. Kebanyakan akan terinfeksi untuk seumur hidup. Biasanya orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Kadang-kadang hati rusak berat, menyebakan gagal hati. Gejala yang umum dari gagal hati adalah jaundice, yang mana kulit dan mata penderita menjadi kuning, karena zat-zat yang seharusnya diekskresi hati tidak tersaring. Masalah lainnya adalah hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.

Tanda-tanda proses kerusakan hati dapat ditentukan dengan tes darah. Jika penderita memiliki tanda-tanda tersebut, pengobatan hepatitis B dapat mencegah kerusakan hati yang disebakan virusnya. Pengobatan anti virus diberikan untuk mencegah virus memperbanyak diri. Bagaimanapun, sekali virus masuk, maka tidak mungkin untuk menyingkirkan keseluruhan virusnya hingga tuntas.

Diagnosis

Virus Hepatitis B 100 kali lebih infeksius (ganas) dibandingkan virus HIV yang menyebabkan AIDS. Hepatitis B kronis merupakan inflamasi kronis pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah ditandai dengan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN).Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5). Pemeriksaan virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum yang dapat menggambarkan tingkat replikasi virus. Pada pemeriksaan biokimiawi, keputusan teraditentukan oleh kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Maka dari itu pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral.

Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B terlihat ringan yang dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.

Terdapat tiga kemungkinan respon Sistem kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh. Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif. Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B kronis.

Penularan Hepatitis B

  • Hubungan seks tanpa kondom dengan bergonta-ganti pasangan atau dengan seseorang yang terinfeksi HBV, baik hubungan seks antar pria dan wanita maupun pria dengan pria (homoseksual).
  • Menggunakan jarum suntik bekas orang yang terinfeksi.
  • Merupakan bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi.
  • Memiliki pekerjaan yang membuat Anda terpapar darah orang lain, misal dokter atau perawat di rumah sakit.
  • Berbagi barang pribadi seperti alat cukur dan sikat gigi bersama dengan orang yang terinfeksi.
  • Berpegian ke tempat dengan tingkat infeksi HBV yang tinggi, seperti Asia, Afrika, dan Eropa Timur.

Pencegahan Infeksi

Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi dan pola hidup sehat. Ibu hamil yang terinfeksi HBV bisa menularkan virus ke bayinya saat persalinan. Namun dalam hampir semua kasus, bayi yang baru lahir bisa langsung vaksin hepatitis B untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

HBV dapat bertahan hidup setidaknya 7 hari di luar tubuh manusia, tapi pada saat itu virus tetap bisa menginfeksi dan masuk ke dalam tubuh yang belum terlindungi dengan vaksin.

Di Amerika Serikat, vaksin untuk mencegah hepatitis B telah rutin direkomendasikan diberikan pada bayi sejak 1991. Kebanyakan vaksin diberikan dalam 3 dosis selama beberapa bulan. Vaksin lebih efektif diberikan pada anak-anak dan 95 persennya memiliki antibodi perlawanan tersebut. Antibodi tersebut turun menjadi 90% pada usia 40 tahun dan menjadi sekitar 75 persen bagi mereka yang telah berusia 60 tahun. Proteksi vaksinasi bersifat jangka panjang, bahkan sesuadah antibodi turun di bawah 10 mIU/ml. Vaksinasi pada saat kelahiran direkomendasikan untuk semua bayi dengan ibu yang terinfeksi. Kombinasi dari hepatitis B immune globulin dan pemberian awal dari vaksin hepatitis B mencegah penularan hepatitis B pada saat kelahiran sebesar 86% hingga 99%.

Perawatan dan Pengobatan

Obat hepatitis B akut

Infeksi hepatitis B akut masih memiliki kemungkinan untuk sembuh sendiri sehingga tidak membutuhkan obat khusus. Namun terdapat pula kemungkinan untuk infeksi ini berkembang menjadi infeksi kronis.

Untuk infeksi HBV akut, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk:

Lebih sering beristirahat

  • Membagi makanan menjadi beberapa porsi kecil
  • Mengonsumsi lebih banyak makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan energi
  • Jika Anda kondisi Anda sudah dirasa membaik, bukan berarti Anda sudah terbebas dari penyakit infeksi HBV. Anda dianjurkan untuk rutin menjalani pemeriksaan kesehatan guna memantau infeksi virus HBV dalam tubuh Anda.

Obat hepatitis B kronis

Jika Anda didiagnosis dengan infeksi HBV kronis, Anda bisa mengonsumsi obat hepatitis B untuk mengurangi risiko penyakit hati dan mencegah penularan infeksi ke orang lain. Berbagai obat hepatitis B kronis meliputi:

Obat-obatan antivirus.

Infeksi HBV diobati dengan obat antivirus yang dimaksudkan untuk membersihkan virus dari dalam tubuh, termasuk lamivudine (Epivir), adefovir (Hepsera), telbivudine (Tyzeka) and entecavir (Baraclude).

Interferon alfa-2b (Intron A).

Obat ini digunakan dengan injeksi terutama bagi anak muda untuk melawan infeksi, yang tidak ingin menjalani pengobatan jangka panjang atau yang mungkin ingin hamil dalam beberapa tahun. Efek samping bisa meliputi depresi, sulit bernapas dan sesak dada.

Transplantasi hati.

Jika hati Anda telah mengalami kerusakan parah, transplantasi hati bisa menjadi pilihan. Dokter akan mengangkat hati Anda yang rusak dan menggantinya dengan hati yang sehat.

Obat lain untuk mengobati infeksi ini masih dikembangkan.

Referensi:

Aspinall, E. J.; Hawkins, G.; Fraser, A.; Hutchinson, S. J.; Goldberg, D. (2011). “Hepatitis B prevention, diagnosis, treatment and care: A review”. Occupational Medicine 61 (8): 531–540. doi:10.1093/occmed/kqr136

Wong, F; Pai, R; Van Schalkwyk, J; Yoshida, EM (2014). “Hepatitis B in pregnancy: a concise review of neonatal vertical transmission and antiviral prophylaxis”. Annals of hepatology. 13 (2): 187–95.

hellosehat

Zuckerman AJ (1996)

Hughes RA (March 2000)

Ryan KJ; Ray CG (2004)

Dinas Kesehatan Jakarta

Ikatan Dokter Indonesia

website Resmi Kalbefarma

Wikipedia